jump to navigation

Reward and Punishment June 10, 2008

Posted by deltawhiski in bbm, general, manajemen.
add a comment

Pemerintah Indonesia entah mengapa mmpunyai pendekatan yang berlawanan dari pakem yang sudah berlaku universal ini. Contohnya dalam kasus BLT (Bantuan Langsung Tunai). Mari kita simak pesan yang disampaikan oleh pemerintah dalam berbagai media ketika mencari “pembenaran” dan dukungan menaikkan harga BBM.

“…Sebagian besar subsidi BBM mengalir ke orang kaya…”
“…Apa kita ingin terus mensubsidi orang kaya….”
“…Daripada mensubsidi BBM, pemerintah akan mensubsidi orang miskin…”
“…Jangan kuatir, yang paling berdampak akibat kenaikan BBM adalah orang kaya. Kita orang miskin malah akan diuntungkan karena akan mendapat BLT…”
“…Pemerintah akan mengalihkan subsidi BBM ke subsidi pelayanan kesehatan, pendidikan bagi orang miskin…”
“…BLT bukti pemerintah memperhatikan nasib rakyat miskin…”
dan sebagainya.

Seorang atasan, pengambil keputusan biasanya dibekali dengan 2 kartu truf untuk dimainkan. Tujuannya agar bawahan akan “nurut” sesuai arah yang dikehendaki. Dua kartu ini yaitu Reward and Punishment.
(more…)

Hilangnya Nalar June 5, 2008

Posted by deltawhiski in bbm, finance, manajemen.
add a comment

Saat itu saya masih belum genap berusia 11 tahun ketika saya lihat Mama saya panik, malam-malam mau pergi belanja.

“Belanja apa Ma”, tanya saya

“Barang-barang keperluan rumah tangga, yang kita butuhkan. Karena nanti bakal ada kenaikan harga minyak”

Dalam hati saya tidak mengerti, belanjanya kok harus malam-malam begini, apakah tidak bisa menunggu besok saja. Lagi pula, apa hubungannya dengan kenaikan harga minyak? Motor tidak punya, apalagi mobil. Satu-satunya minyak yang keluarga kami beli hanya minyak tanah untuk kompor memasak. Kalau kuatir harga minyak naik, satu-satunya yang perlu dibeli harusnya minyak tanah. Begitulah pikiran saya yang masih polos dan lucu (lugu dan culun).

Rupanya saya tidak sendirian, ternyata beberapa menteri dan pejabat negara kita, bahkan wakil presiden saat ini pun sama lucu-nya. Dalam sebuah pertemuan yang disiarkan di berita malam televisi beberapa waktu yang lalu (sebelum harga BBM kembali dinaikkan), wakil presiden RI yang pengusaha tulen berpidato dengan berapi-api

“… rakyat kecil harusnya untung dengan kenaikan BBM ini karena mendapat BLT. Konsumsi minyak rakyat kecil (tidak mempunyai motor apalagi mobil) sebulan cuma 30.000-an, kemudian dapat BLT 100.000, kan masih untung 70.000…”, begitulah kurang lebih hitung-hitungan saudagar asal Makasar ini, yang penting cuan…

Itu hanya betul kalau masalahnya sesederhana itu, kalau tidak ada “chain of reaction” yang menyebabkan “multiplier effect“.

Sekarang ada kenaikan harga BBM, okelah karena saya tidak mempunyai motor atau mobil. Tetapi besoknya ketika saya hendak naik kendaraan umum, tarifnya sudah naik. Karena tarif transportasi naik, harga sayuran di pasar juga naik. Karena harga sayuran naik, penjual makanan terpaksa juga menaikkan harga jualnya dan seterusnya.

Jadi aneh kalau menteri kita ngomong “I wish saya bisa menurunkan harga….” sementara actionnya adalah menaikkan harga. Selama ini pemerintah berusaha mempengaruhi opini publik dengan selalu mengumandangkan “subsidi” yang akan membuat anggaran negara jebol. Apa yang disebut dengan subsidi dan apa yang disebut anggaran negara jebol belum pernah ada penjelasan detil mengenai hal ini.

Namun kontroversi mengenai “subsidi”, saya ingin menyadur apa yang disampaikan oleh Kwik Kian Gie (more…)